carimobilindonesia.com Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang (UM) berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 12 Malang. Mereka mengikuti Program Asistensi Mengajar (AM) sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini menghubungkan mahasiswa calon guru dengan dunia pendidikan vokasi agar lebih siap menghadapi praktik lapangan.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa mendampingi siswa dalam praktik pembongkaran sistem CVT (Continuously Variable Transmission) pada sepeda motor. CVT adalah sistem transmisi otomatis yang banyak digunakan pada kendaraan roda dua modern. Melalui kegiatan ini, siswa dapat memahami langsung cara kerja komponen transmisi serta melatih keterampilan teknis dasar.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Program ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata di dunia pendidikan kejuruan. Kedua, meningkatkan kualitas pembelajaran siswa melalui pendampingan langsung dalam kegiatan praktik.
Bagi peserta didik, pembongkaran sistem CVT menjadi kesempatan untuk belajar secara langsung tentang teknologi kendaraan modern. Mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik nyata. Mahasiswa pendamping membantu siswa agar lebih terarah dalam proses belajar, mulai dari mengenali komponen hingga melakukan pemasangan kembali dengan benar.
Tahapan Pelaksanaan Praktik
Kegiatan praktik dilakukan di bengkel otomotif sekolah. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil, masing-masing berisi dua orang agar semua peserta bisa berpartisipasi aktif. Sebelum praktik dimulai, guru bersama mahasiswa pendamping menjelaskan jobsheet yang berisi langkah-langkah kerja pembongkaran dan pemasangan.
Guru memberi contoh secara langsung agar siswa memahami alur kerja. Setelah itu, setiap kelompok melakukan praktik dengan waktu terbatas, yaitu sekitar 15 menit. Guru menilai hasil kerja berdasarkan prosedur, ketepatan langkah, kebersihan, dan efisiensi waktu.
Mahasiswa pendamping memastikan alat dan bahan tersedia dengan baik. Mereka juga membantu siswa jika mengalami kendala saat membuka atau memasang bagian tertentu. Pendampingan ini menciptakan suasana belajar yang aktif dan interaktif di ruang praktik.
Pembelajaran yang Lebih Bermakna
Praktik ini memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata bagi siswa. Mereka bisa melihat secara langsung fungsi sistem CVT dalam menyalurkan tenaga mesin ke roda. Melalui pengalaman langsung, teori yang dipelajari di kelas menjadi lebih mudah dipahami.
Kegiatan ini juga melatih kedisiplinan dan ketelitian siswa. Setiap langkah kerja harus dilakukan sesuai urutan yang benar agar tidak merusak komponen. Sikap tanggung jawab terhadap alat dan hasil kerja menjadi bagian penting dari proses pembelajaran ini.
Mahasiswa pendamping menilai kegiatan tersebut bukan hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga menanamkan sikap profesional. Siswa belajar untuk bekerja sama, memecahkan masalah, dan menjaga keselamatan kerja selama praktik berlangsung.
Dampak bagi Mahasiswa dan Sekolah
Bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UM, kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk belajar mengajar secara langsung. Mereka berlatih menyusun rencana pelajaran, memberikan instruksi, dan membimbing siswa sesuai karakter pembelajaran kejuruan.
Kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara UM dan SMKN 12 Malang. Kolaborasi ini bermanfaat bagi kedua belah pihak. Sekolah memperoleh bantuan tenaga pendidik tambahan yang kompeten, sedangkan mahasiswa mendapatkan pengalaman lapangan yang relevan dengan profesinya.
Program ini sekaligus mendukung peningkatan kualitas pembelajaran praktik di sekolah. Siswa merasa lebih termotivasi karena didampingi oleh pembimbing muda yang memahami perkembangan teknologi otomotif terkini.
Pentingnya Pembelajaran Praktik di Dunia Otomotif
Dalam dunia pendidikan teknik, pembelajaran praktik adalah hal yang sangat penting. Siswa tidak cukup hanya mempelajari teori, mereka harus memahami cara kerja sistem kendaraan secara nyata.
Melalui pembongkaran CVT, siswa belajar bagaimana tenaga dari mesin disalurkan ke roda dengan perubahan rasio yang halus. Mereka juga mengetahui bagaimana merawat dan memperbaiki sistem agar kendaraan tetap efisien.
Selain itu, kegiatan ini menanamkan budaya kerja profesional. Siswa terbiasa bekerja sesuai standar industri — teliti, cepat, dan aman. Dengan keterampilan ini, mereka lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja setelah lulus nanti.
Nilai Tambah dari Program Asistensi Mengajar
Program Asistensi Mengajar tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi mahasiswa. Mereka belajar menghadapi situasi nyata di kelas, beradaptasi dengan karakter peserta didik, dan mengembangkan kemampuan komunikasi.
Mahasiswa juga belajar bagaimana menilai hasil kerja siswa berdasarkan kompetensi kejuruan. Pengalaman ini sangat berharga sebagai bekal ketika mereka menjadi pendidik profesional di bidang otomotif.
Kerja sama seperti ini menunjukkan bahwa sinergi antara universitas dan sekolah kejuruan bisa menghasilkan pembelajaran vokasi yang efektif dan relevan dengan kebutuhan industri.
Penutup
Kegiatan mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UM di SMKN 12 Malang membuktikan bahwa pembelajaran kolaboratif mampu menciptakan manfaat ganda. Bagi mahasiswa, ini menjadi pengalaman mengajar yang berharga. Bagi siswa, ini adalah sarana untuk mengasah kemampuan teknis dan membangun etos kerja profesional.
Melalui praktik pembongkaran sistem CVT, siswa tidak hanya belajar tentang mekanika, tetapi juga belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Program seperti ini perlu terus dikembangkan agar pendidikan vokasi di Indonesia semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi otomotif yang terus bergerak maju.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritagram.web.id
