carimobilindonesia.com Industri otomotif Indonesia kembali menarik perhatian dunia. Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group, menyampaikan minat mengembangkan mobil nasional dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 80 persen. Usulan ini disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan resmi dengan pimpinan Hyundai di Korea Selatan.
Rencana ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kemandirian industri nasional. Mobil nasional dengan TKDN tinggi diharapkan mampu menjadi simbol kebanggaan bangsa sekaligus memperkuat kemampuan produksi dalam negeri.
Hyundai Siap Kembangkan Mobil Nasional
Hyundai menyampaikan ketertarikan untuk memproduksi mobil nasional dengan kandungan lokal besar. Airlangga menyebut, ide tersebut masih dalam tahap model konsep. Namun, langkah ini menandai komitmen Hyundai dalam memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang otomotif.
“Mereka mengusulkan mobil nasional dengan TKDN di atas 80 persen. Saat ini masih dalam bentuk model,” ujar Airlangga.
Hyundai juga menyiapkan rencana investasi besar. Rencana itu mencakup pembangunan pabrik komponen, pelatihan tenaga kerja, dan riset teknologi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Upaya ini mendukung target pemerintah untuk meningkatkan transfer teknologi dan daya saing industri nasional.
Pemerintah Dorong Peningkatan TKDN
Pemerintah menargetkan peningkatan TKDN sebagai bagian dari strategi industrialisasi nasional. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan impor komponen, memperkuat rantai pasok lokal, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Jika terealisasi, mobil nasional dengan TKDN 80 persen akan menjadi kendaraan dengan kandungan lokal tertinggi di Indonesia. Sebagian besar komponennya, mulai dari bodi, sasis, sistem kelistrikan, hingga interior, akan dibuat di dalam negeri.
Airlangga menilai usulan Hyundai sejalan dengan arah kebijakan nasional. Ia menegaskan, mobil nasional tidak hanya harus menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional. “Mobil nasional harus punya nilai ekonomi dan daya saing global,” ujarnya.
Komitmen Investasi Hyundai di Indonesia
Hyundai sudah lama berinvestasi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki pabrik modern di Cikarang, Bekasi, yang memproduksi berbagai model seperti Hyundai Creta, Ioniq 5, dan Kona Electric.
Pabrik tersebut memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Hyundai juga menjadi pionir mobil listrik (EV) yang dirakit lokal dengan komponen baterai buatan dalam negeri.
Selain produksi, Hyundai berperan aktif membangun ekosistem kendaraan listrik. Mereka mengembangkan jaringan stasiun pengisian daya cepat (EV Charging Station) dan pabrik baterai di Karawang.
Dengan infrastruktur yang sudah siap, Hyundai dinilai memiliki kemampuan teknis dan finansial untuk mendukung proyek mobil nasional ber-TKDN tinggi.
Sinergi dengan Kebijakan Pemerintahan Baru
Usulan Hyundai datang bersamaan dengan transisi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah baru menempatkan sektor industri strategis, termasuk otomotif, sebagai prioritas utama pembangunan ekonomi nasional.
Jika proyek ini berjalan, mobil nasional Hyundai bisa menjadi contoh kolaborasi internasional yang produktif. Teknologi global akan berpadu dengan sumber daya lokal. Model kemitraan ini dapat mempercepat transformasi industri otomotif menuju era elektrifikasi dan digitalisasi kendaraan.
Pemerintah menilai proyek mobil nasional Hyundai juga mendukung visi Indonesia Emas 2045, yang menempatkan industri sebagai pilar utama ekonomi berkelanjutan.
Tantangan Menuju TKDN 80 Persen
Meski menjanjikan, target TKDN 80 persen bukan perkara mudah. Banyak komponen modern masih bergantung pada rantai pasok global, terutama sistem elektronik dan semikonduktor.
Untuk mencapainya, Hyundai perlu membangun jaringan pemasok lokal yang kuat. Industri pendukung seperti baja, kaca, plastik, dan kelistrikan juga harus ikut berkembang.
Pelatihan tenaga kerja menjadi kunci penting. SDM Indonesia perlu menguasai teknologi manufaktur terkini agar produksi berjalan efisien. Pemerintah pun perlu memberikan insentif fiskal dan dukungan regulasi agar investasi tetap menarik.
Peluang Besar bagi Industri Otomotif Lokal
Jika proyek mobil nasional ini terealisasi, dampaknya besar bagi ekonomi Indonesia. Permintaan terhadap komponen lokal akan meningkat, mendorong tumbuhnya industri pendukung.
Selain itu, ribuan lapangan kerja baru akan tercipta, baik di sektor manufaktur maupun riset dan pengembangan (R&D). Dalam jangka panjang, Indonesia bisa menjadi basis produksi Hyundai untuk ekspor ke pasar Asia dan Timur Tengah.
“Mobil nasional dengan TKDN tinggi bukan sekadar proyek simbolik. Ini langkah strategis untuk masa depan industri otomotif nasional,” ujar seorang pengamat industri otomotif di Jakarta.
Menuju Kemandirian dan Kebanggaan Nasional
Keberhasilan Hyundai dalam proyek ini akan membawa Indonesia ke level baru. Mobil nasional dengan kandungan lokal tinggi akan membuktikan bahwa bangsa ini mampu bersaing dalam teknologi global.
Kolaborasi antara pemerintah, Hyundai, dan pelaku industri lokal menjadi faktor utama. Sinergi tersebut diharapkan menciptakan ekosistem otomotif berdaulat, yang tidak hanya memenuhi pasar dalam negeri tetapi juga mampu menembus pasar ekspor.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan investasi berkelanjutan dari Hyundai, mimpi memiliki mobil nasional berbasis teknologi tinggi semakin dekat menjadi kenyataan.
Penutup: Langkah Menuju Era Baru Otomotif Indonesia
Usulan Hyundai untuk mengembangkan mobil nasional dengan TKDN 80 persen membuka babak baru bagi industri otomotif Indonesia. Langkah ini bukan sekadar proyek bisnis, melainkan strategi untuk menciptakan kemandirian industri dan menguatkan posisi Indonesia dalam peta otomotif global.
Jika berhasil, Indonesia akan memiliki mobil nasional yang bukan hanya diproduksi di dalam negeri, tetapi juga lahir dari kolaborasi dan inovasi anak bangsa. Hyundai tampaknya siap menjadi mitra utama dalam perjalanan menuju masa depan industri otomotif yang mandiri, modern, dan berdaya saing tinggi. inovasi teknologi dalam negeri.

Cek Juga Artikel Dari Platform dailyinfo.blog
