carimobilindonesia.com Industri otomotif Korea Selatan menunjukkan tren pertumbuhan positif. Penjualan mobil impor di negeri ginseng itu tercatat meningkat dua digit dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama didorong oleh tingginya permintaan terhadap mobil mewah asal Jerman dan kendaraan listrik dari Amerika Serikat.
Menurut data terbaru dari Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korea (KAIDA), sebanyak 24.064 unit mobil impor terjual di pasar Korea Selatan pada periode terakhir. Angka ini naik 13,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencerminkan kuatnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan premium dan ramah lingkungan.
Kinerja Penjualan Sepanjang Tahun
Secara kumulatif, total penjualan mobil impor di Korea Selatan selama sepuluh bulan pertama mencapai 249.412 unit, naik 15,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menjadi indikator bahwa pasar kendaraan impor tetap stabil, meski industri otomotif global sedang menghadapi tantangan rantai pasok dan fluktuasi ekonomi.
Meningkatnya minat terhadap kendaraan asing di Korea Selatan juga menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumen. Jika sebelumnya masyarakat lebih memilih mobil produksi lokal seperti Hyundai dan Kia, kini semakin banyak yang beralih ke mobil impor karena nilai prestise, teknologi canggih, dan performa mesin yang ditawarkan.
Dominasi Merek Jerman di Pasar Premium
Dalam daftar merek dengan penjualan tertinggi, BMW menduduki posisi pertama dengan 6.177 unit terjual. Disusul Mercedes-Benz di peringkat kedua dengan 5.838 unit. Dua raksasa otomotif asal Jerman ini terus memperkuat posisi mereka di segmen mobil mewah berkat inovasi desain, kenyamanan interior, serta efisiensi bahan bakar yang semakin baik.
Kedua merek ini dikenal memiliki basis pelanggan setia di Korea Selatan. BMW, misalnya, sukses memikat konsumen muda profesional dengan model seri 3 dan seri 5 yang elegan. Sementara Mercedes-Benz tetap menjadi pilihan utama kalangan eksekutif berkat citra kemewahan dan kualitas yang tidak tertandingi.
Selain itu, kehadiran teknologi plug-in hybrid (PHEV) dan kendaraan listrik murni (EV) turut mendorong penjualan kedua merek tersebut. Konsumen Korea Selatan semakin sadar lingkungan dan memilih kendaraan rendah emisi sebagai bagian dari gaya hidup modern.
Tesla dan Peran Mobil Listrik Amerika
Di posisi ketiga terdapat Tesla, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, dengan 4.350 unit terjual. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya dan menegaskan dominasi Tesla dalam segmen mobil listrik impor.
Model populer seperti Model Y dan Model 3 menjadi primadona di pasar Korea Selatan. Daya tarik Tesla tidak hanya berasal dari performa kendaraan, tetapi juga dari sistem perangkat lunak canggih, fitur autopilot, dan jaringan pengisian cepat (Supercharger) yang terus diperluas di berbagai kota besar seperti Seoul, Busan, dan Incheon.
Peningkatan penjualan Tesla juga menunjukkan bahwa masyarakat Korea semakin terbuka terhadap transisi ke kendaraan listrik (EV). Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan insentif pajak dan subsidi pembelian mobil ramah lingkungan untuk mendorong pengurangan emisi karbon nasional.
Merek Eropa Tetap Unggul
Secara keseluruhan, mobil asal Eropa mendominasi pasar kendaraan impor dengan total 16.283 unit atau sekitar 67,7 persen dari total penjualan. Dominasi ini memperlihatkan kekuatan merek Eropa dalam mempertahankan reputasi kualitas tinggi, desain elegan, dan inovasi teknologi.
Selain BMW dan Mercedes-Benz, Volvo asal Swedia juga menunjukkan performa kuat dengan 1.435 unit terjual. Merek ini semakin populer di kalangan keluarga muda berkat fitur keselamatan yang menjadi nilai jual utama. Model seperti XC60 dan XC90 menjadi pilihan favorit karena desainnya yang sederhana namun modern, serta kenyamanan interior khas Skandinavia.
Dari Jepang, Lexus menempati posisi berikutnya dengan 1.226 unit. Sementara dari China, BYD berhasil menjual 824 unit, menunjukkan bahwa produsen mobil listrik asal Tiongkok mulai mendapatkan tempat di pasar Korea Selatan.
Persaingan Global dan Dinamika Konsumen
Kenaikan penjualan mobil impor ini juga mencerminkan persaingan global yang semakin ketat di industri otomotif Korea Selatan. Produsen lokal seperti Hyundai dan Kia menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan pangsa pasar domestik. Meski demikian, produsen dalam negeri juga mulai beradaptasi dengan meluncurkan lebih banyak model kendaraan listrik dan hybrid.
Konsumen Korea Selatan kini semakin cerdas dan selektif. Mereka tidak hanya memperhatikan harga, tetapi juga mempertimbangkan efisiensi energi, teknologi digital, serta layanan purna jual. Faktor-faktor inilah yang membuat merek asing semakin diminati, terutama di kalangan profesional muda dan kelas menengah ke atas.
Bahkan beberapa diler mobil impor melaporkan peningkatan jumlah pembeli wanita dan pembeli muda di bawah usia 35 tahun, menandakan perubahan demografi yang signifikan dalam pola konsumsi otomotif di Korea.
Dukungan Pemerintah dan Tren Kendaraan Ramah Lingkungan
Kebijakan pemerintah Korea Selatan dalam mendorong mobil listrik dan energi bersih turut menjadi faktor pendorong utama peningkatan penjualan kendaraan impor. Pemerintah menyediakan berbagai insentif, seperti potongan pajak, keringanan biaya registrasi, dan pengembangan infrastruktur pengisian daya di seluruh negeri.
Selain itu, meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan membuat konsumen lebih terbuka terhadap kendaraan bebas emisi. Hal ini menyebabkan merek-merek asing yang memiliki portofolio mobil listrik unggul, seperti Tesla, BMW, dan Mercedes-Benz, semakin populer di pasar domestik.
Penutup: Momentum Positif Pasar Mobil Impor
Kenaikan dua digit dalam penjualan mobil impor menandai momentum positif bagi industri otomotif Korea Selatan. Permintaan tinggi terhadap mobil mewah dan kendaraan listrik menunjukkan perubahan besar dalam perilaku konsumen dan arah pasar global.
Dengan dukungan pemerintah, kemajuan teknologi, dan semakin banyaknya pilihan kendaraan ramah lingkungan, pasar mobil impor di Korea Selatan diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun mendatang.
BMW, Mercedes-Benz, dan Tesla masih akan menjadi pemain utama yang mendominasi, sementara merek Asia seperti Lexus dan BYD siap bersaing memperebutkan perhatian konsumen di tengah perubahan besar menuju era kendaraan beremisi rendah.

Cek Juga Artikel Dari Platform podiumnews.online
